Jumat, 20 Juni 2014

Peringatan Dini Dampak El Nino



PERINGATAN DINI
ANTISIPASI DINI TERHADAP DAMPAK EL NINO


Sehubungan dengan peringatan dan NOAA Amerika Serikat tanggal 8 Mei 2014 dan FAO Roma tanggal 23 Mei 2014 tentang terjadinya pemanasan suhu permukaan laut Samudera Pasifik sejak Bulan April 2014, maka diprediksi (P>65%) sejak dua bulan mendatang akan terjadi fenomena el nino. El Nino adalah musim panas tinggi dan kemarau yang sangat panjang, dapat berlangsung 9 bulan atau lebih sehingga el nino akan berdampak negatif terhadap pertanian dan akan berpengaruh nyata pada produksi
perikanan budidaya di Indonesia, untuk itu akan dijelaskan beberapa hal sebagai berikut :

El Nino akan berdampak kepada :
  1. Meningkatnya suhu udara dan sangat minim hujan yang akan berpengaruh pada ketersediaan padi, bahan baku pakan, dan kelangsungan usaha budidaya air tawar yang mengandalkan sumber air dari sungai kecil/sawah/sumur dangkal
  2.  Kemarau panjang akan menurunkan permukaan air waduk sehingga budidaya di KJA akan mengalami kelangkaan air segar yang akan meningkatkan kondisi hypoxia/kekurangan oksigen di malam hari dan kematian masssal
  3. Berkurangnya aliran sungai ke laut akan mengurangi kesuburan perairan pantai yang akan berdampak pada menurunnya produksi rumput laut
  4. Berkurangnya pasokan ikan anchovy dari Peru dan Chili akan berdampak pada kelangkaan dan kenaikan harga pakan
  5. Negara yang akan terkena krisis pangan, sosial dan ekonomi akibat el nino adalah Indonesia dan Filipina diikuti oleh masalah cuaca yang panas di India dan Australia

Langkah strategis yang dianjurkan :
  1. Menganjurkan pembudidaya ikan air tawar untuk memelihara ikan yang toleran dengan kepadatan tinggi, bernafas langsung ke udara (lele, gabus, gurame), ikan yang mudah beradaptasi dengan pakan nabati (gurame, mola)
  2. Segera mengembangkan teknologi pengolahan ikan : di fillet, dibekukan, atau dibumbui, divakum dalam plastik dan disiimpan dalam freezer bekerjasama dengan supermarket lokal, sehingga para pembudidaya dapat memproduksi banyak dan dapat menyimpan tabungan finansial sebelum krisis terjadi
  3. Sentra rumput laut harus segera memproduksi rumput laut dalam jumlah banyak dan segera dikeringkan sebagai cadangan pendapatan dimasa krisis el nino
  4. Pembenihan ikan yang krisis air, harus menerapkan teknik resirkulasi dan sterilisasi lampu UV dan sebaiknya fokus pada kegiatan pendederan, pemijahan atau pemeliharaan larva dan harus bersiap mengungsikan induk-induk unggulnya ke pembenihan lain 
  5.  Para pembudidaya skala rumah tangga di halaman rumah, masing-masing harus menaungi kolam-kolam kecilnya dengan daun, atau kasa anggrek serta harus berventilasi baik
  6. Kolam tanah dan tambak sebaiknya diperdalam agar kolam air tidak terlalu panas
  7. Dinas Perikanan melalui penyuluh harus menganjurkan semua pembudidaya agar memelihara ikan multi spesies dalam satu kolam.
  8. Pembenihan ikan air tawar agar memproduksi dan mempromosikan ikan silver carp, big head carp pemakan plankton yang pesat pertumbuhannya untuk ditebar di kolam polkultur atau di perairan umum yang subur

El nino ada 2 jenis yaitu yang biasa (7 bulan) seperti terjadi pada tahun 2004 atau yang kuat > 9 bulan seperti tahun 1997 yang diselingi dengan angin ribut dan hujat lebat di beberapa Negara Amerika Latin, Jepang dan Vietnam. Hal yang kontradiktif, di masa el nino tahun 1997, terbukti jumlah Chlorophyll A di Laut Jawa dan beberapa perairan lain di Indonesia meningkat, dan hal ini berarti meningkatnya hasil tangkapan ikan dan potensi yang baik untuk pertumbuhan rumput laut di beberapa daerah.

Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian dan bahan antisipasi yang baik bagi  Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota demi kesejahteraan para pembudidaya ikan di seluruh wilayah Indonesia.



Dari  Direktorat Produksi, Ditjen PB KKP RI
Ditujukan kepada seluruh pemangku kebijakan dan pelaku usaha di seluruh Wilayah Indonesia

2 komentar:

zulham mengatakan...

Panas yang tinggi tentunya berdampak ke budidaya sapi perah dan ayam broiler.

Posisi saya di bogor. selama ini memang suhu selalu naik turun dan ektrimnya pada suhu 19 derajat di pagi hari (jam 2-5). Di sapi tidak masalah, tetapi akan bermasalah di bisnis ayam pada periode brooding (fase memakai pemanas buatan)

www.infoakuakultur.blogspot.com mengatakan...

Trima kasih telah brbagi informasi di blog informasi akuakultur.

Fennomena naiknya suhu bumi sbagai akibat dari global warming dimana salah satunya adalah akibat efek gas rumah kaca. Mari kita slamatkan bumi dngan kmbali menyayangi alam. pada sektor prtanian penggunaan pestisida yang berlebihan akan berdampak pada peningkatan emisi GRK begitu juga pada peternakan, maka olahlah limbah kotora ternak dengan ramah lingkungan.

Salam sukses